Assalamualaikum. Selamat datang. Semua cerita ini hanya kisah masa muda. 2015 akan lebih baik menulis ke hal positif. See you! Wassalam

Kamis, 22 Agustus 2013

Ini bukan cinta. Mungkin.

Ini bicara bukan tentang cinta, tapi hanya rasa absurd yang sulit di definisikan. Entah apa kau sebut namanya. Tapi aku mengatakannya ini bukan cinta. Semoga begitu.
Rasa yang ada di dalam hati ini aneh. Absurd. Dia semu, seperti angin tak pernah bisa ku genggam. Seperti air yang tak bisa ku keruk. Dia akan berlalu begitu saja. Mungkin.
Sampai saat ini aku masih sulit menjelasakan apa arti dari semua ini. Arti dari rasa yang aku punya punya. Kenapa aku begitu sensitif ketika namamu disebut. Kenapa aku tak bisa acuh dengan segala yang menyangkut tentangmu. Kenapa aku tak bisa.............. ah sudahlah lupakan.

Aku harap ini bukan cinta. Mungkin ini hanya rasa kagum.
Ini bukan cinta. Mungkin ini hanya rasa penasaranku saja akan perasaannya.
Ini bukan cinta. Mungkin ini hanya rasa sesaat.
Mungkin. Mungkin. Iya, mungkin. Aku harap pun begitu.

Kalau kenyataannya berbalik, rasa itu memang cinta. Baiknya semua disimpan rapih dalam anganku. Ini tak akan nyata. Karena dia tak akan pernah melihat sosokku. Aku hanya angin baginya, tak akan pernah terlihat olehnya. Sama seperti aku menganggap dia layaknya angin pula, karena dia mungkin tak akan pernah bisa aku genggam. Sulit ku kelak, aku......... #@*#*&!?!

“Suatu saat nanti, aku berjanji akan bicara kepadamu. Jika aku mempunyai sepasang benda, maka akan aku berikan satu dari sepasang benda itu untukmu. Dan selama kita masih saling menyimpannya, kita akan menjadi teman abadi. Seperti yang kau katakan, teman terbaik. Terima kasih untuk semuanya. Aku tak akan melupakanmu. Aku menikmati rasa ini dan aku berharap rasa ini akan mati untukmu. Bertahun tahun rasa ini mengendap dan tertahan ternyata menyakitkan. Ketikan mati ini akan selalu menjadi saksi bisu. Disinilah aku bercerita....... tentangmu. Senang mengenalmu.”

Tapi ternyata...... Rasa ini tak kan pernah mati, untukmu.