Awalnya saya mengira ini hanya perasaan kagum yang biasa, yang saya fikir akan hilang dengan cepat dan berlalu begitu saja. Saya fikir, saya akan mudah melupakan parasnya. Saya fikir, saya tak akan pernah memikirkannya seserius ini. Saya fikir......... saya tidak akan pernah melibatkan perasaan saya. Saya fikir begitu, tapi ternyata salah.
Ini tamparan buat saya ketika semuanya yang pernah saya lakukan, kamu acuhkan. Kamu abaikan. Mungkin semuanya masih tak terlihat jelas dimatamu. Pantas saja kamu mengabaikannya. Apakah harus selalu saya yang memulai semuanya terlebih dahulu? Ya, ini resiko buat saya menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang mungkin gak punya perasaan yang sama. Bertahun tahun yang melelahkan, menunggu yang tak pasti. Bertahan hanya dengan menebak nebak perasaannya. Berat melalui semuanya sendiri. Kamu hebat! Hebat bisa membuat saya menitihkan air mata hanya karena memikirkan kamu yang nyatanya mungkin gak pernah berbalik memikirkan saya. Harusnya saya pupus semua harapan yang pernah saya rancang dengan indah. Harusnya. Bekali kali saya bilang saya ingin berhenti menulis tentang kamu, berhenti memikirkan kamu, berhenti mencari tau tentang kehidupanmu, berhenti mencari tau semua tentang kamu, tapi sekali lagi saya katakan "saya gak bisa. saya gagal lagi." Kamu selalu berhasil mengambil alih tempat di otak saya.
Saya harus bagaimana? Sebenarnya saya tau apa yang seharusnya saya lakukan, tapi kenapa sulit untuk melakukannya. Kesekian kalinya saya mengetik sms untuk kamu tetapi hanya berani saya simpan di draft. Sampai membludak, entah apa yang ada dipikiran saya yang jelas saya gak pernah punya nyali. Baik, saya harus menghapus nomer kamu. Baik, harusnya saya ikat jemari saya ketika saya ingin mengetik nama tentang kamu. Baik, harusnya saya tidur ketika otak saya mulai mengingat tentang kamu. BAIKKKKK!!!!
'Bestfriend' inget kata itu kan? Kurang lebih 10 bulan yang lalu kamu mengatakan itu. Mungkin kata itu akan abadi buat kita. Gimanapun yang pernah kamu rasain waktu dulu, sekarang, ataupun nanti. Kamu harus tetep inget kalau saya punya perasaan lebih dari itu. Dari sekian tahun yang lalu. Ini berada di posisi yang bener bener berat ketika sebuah pengharapan mungkin akan menjadi sia sia. Susah, sedih, hati pasti gak karuan banget tapi tetep saya harus bisa ngelaluin semuanya. Saya tetep yakin semua pasti akan indah di jalan yang berbeda. Di sebuah penyatuan yang lain. Nikmatilah jalanmu.