November akan selalu teringat dan akan selalu indah. Sampai kapanpun.
Senja yang indah menghantarkan dua orang sahabat untuk saling bercerita di bawah pohon dengan pemandangan pantai yang indah.
“Kenapa kamu menyukai bulan november yang sering kau sebut lovember?” tanya Nunu sambil penasaran. “Karena aku mempunyai kenangan yang indah di setiap bulan november. Selalu dan pasti.” Jawab nada dengan santai. Nunu semakin penasaran dengan jawaban nada yang terkesan menyimpan banyak cerita. “nad, ceritakan kepadaku dong tentang bulan novembermu itu.” Nunu menggoyang-goyangkan badan nada pertanda ia sedang membujuk nada untuk bercerita. “Baiklah, begini ceritanya...........................”
Halo, namaku Nada. Aku sangat menyukai bulan November karena selalu ada kenangan indah di bulan ini setiap tahunnya. Aku lahir di bulan November. Itu salah satu aku menyukai bulan ini. Setiap tahunnya selalu ada kejutan indah saat usiaku bertambah. Sungguh nikmat yang tiada tara ketika semua orang-orang yang aku sayangi mengingat hari lahirku dan memberikan doa untukku. Dengan begitu, orang-orang yang aku sayangi berarti masih mengingatku. Terima kasih tuhan. Belum lagi kejutan yang aku dapat dari mereka. Dari masa SMP, SMA, sampai Kuliah sekarang kejutan itu selalu ada. Sesederhana itu tuhan membuat aku bahagia.
“oh jadi karena itu kamu menyukai bulan november. Berbeda sekali ya denganku. Aku tidak terlalu menyukai bulan kelahiranku karena aku tak pernah merasa spesial di keluargaku dan teman-temanku. Bukan aku tak pernah mendapat kejutan, tapi semuanya terasa biasa saja. Aku mulai bosan menjalani hidup” nunu curcol. “hussss! Jangan bicara seperti itu nu, nanti aku kasih kejutan deh di ulang tahunmu. Senyum dong hehe” Nada mencoba menghibur nunu. “sudahlah, aku tak apa. Aku senang loh menjadi pendengar dari cerita teman-temanku. Kamu tau sendiri kan? Ayo lanjutkan ceritamu tentang bulan favoritmu ini.” Nunu mencoba mengembalikan keceriaannya di depan nada.
Nunu memang sahabat yang baik. Dia memang senang mendengarkan cerita tentang siapa saja. Bisa dibilang nunu pendengar setia yang baik. Aku tak heran jika banyak teman-temannya senang bercerita ke nunu. Selain dia pendengar yang setia, dia juga selalu bisa memberikan saran dan memotivasi untuk orang-orang. Walaupun, cerita hidup dia mungkin tak seindah temant-temannya tapi dia selalu bisa membuat orang lain melihat keadaannya seakan baik-baik saja.
“Nu, aku sangat ingat ketika ulang tahunku yang ke-15. Saat itu kejutannya bukan seperti di siram terigu, air, dll seperti yang kekinian saat itu. Bukan. Aku mendapatkan kejutan yang lain. Aku mendapatkan kado dari seorang pria yang aku suka sejak SMP. Bingung harus gimana ketika itu, tapi intinya aku seneng bangetttttttttttttttt. Pengen banget deh nu, ngulang masa itu. Pengen banget ngomong sama dia. Aku gak pernah ngobrol langsung sama dia karena aku malu. Aku malu karena aku suka sama dia. Ohya kado dari dia juga masih aku simpen sampe sekarang tau. Warnanya sih udah agak berubah, tapi kenangannya gak akan berubah sampai kapanpun.” Nada kembali mulai bercerita ke nunu.
“waaaaah kamu sangat mengiangat ulang tahun kamu yang ke-15 ya nad. Apakah itu yang paling spesial? Siapa sih cowok itu nad, ko aku gak pernah tau ya? Kamu masih suka gak sama cowok itu sekarang?” nunu bertanya banyak karena mulai penasaran. Nunu memang mudah penasaran dengan suatu cerita. “duh.............. nu, kamu kayak polisi yang ngintrogasi tersangka aja deh nanyanya banyak gitu. Iya, iya aku ceritain nih hehe. Iya nu, ulang tahun aku yang ke-15 itu mungkin yang paling spesial buat aku. Kamu tau kok cowok itu siapa. Aku gak pernah cerita sebelumnya ke kamu karena aku ngerasa mungkin ini cuma rasa sesaat dan ternyata aku salah. Rasa itu masih ada sampe sekarang buat dia. Dia gaza.”
Setelah sahabatan sejak SMP dengan nunu, aku baru berani menceritakan tentang dia ke nunu. Selama ini aku memendamnya sendirian. Ternyata aku gak kuat menahan semua sakit itu sendiri. Sekarang nunu tau, sekarang ada nunu yang bisa kubagi tentang kesedihanku. Tentang gaza yang ternyata sudah kusuka sejak SMP sampai sekarang.
Seketika nunu berteriak dan mengatakan, “WHAAAAAT?!!!!! GAZA? Gaza temen kita SMP itu nad? Sejak kapan kamu suka sama dia. Gila kamu nad hebat banget bisa nutupin semuanya sampe aku, sahabat kamu sendiri gak tau tentang ini. Parah! Ceritain semuanya sekarang! Tapi kamu serius nad sampe sekarang masih ada perasaan sama gaza? Dari masa putih biru loh dan sekarang kita aja kuliah udah mau beres hmmmm”
“Iya, sampe sekarang. Dari kelas 9 sampe sekarang kita jadi mahasiswa tingkat akhir. Sampe sekarang usia kita udah 22 tahun. Rasa ini masih ada nu buat gaza. Dari dulu sampe sekarang aku pengen banget bisa ngobrol sama dia. Tapi gak pernah bisa. Kayaknya emang rasa ini baiknya disimpen untuk selamanya. Meskipun aku tau, rasa ini bakal terus ada. Gimanapun nanti akhirnya, aku gak pernah menyesal punya perasaan ini untuknya. Kalaupun akhirnya dia bersama yang lain, aku tetap bahagia. Aku bahagia mampu mencintai seseorang setulus ini tanpa ia tahu.”
“nadaaa..... sedih ih. Gak seharusnya kamu buang waktu kamu untuk nunggu seseorang yang gak pernah ngeliat kamu ada. Apa kamu gak mikir apa kalau 8 tahun kemarin itu bisa kamu manfaatkan dengan mencoba membuka hati buat yang lain? Aduh. Kamu konyol banget deh.”
“udah nu, aku udah pernah coba sama yang lain tapi tetep aja rasa buat gaza masih ada dan keinget dia aja. Sampai akhirnya aku sendiri lagi dan ingin menunggunya.”
“mau sampai kapan kamu nunggu dia? Sampai dia tau perasaan kamu dengan sendirinya? Mimpi!”
“aku yakin ko dia sebenarnya tau perasaan aku untuknya. Aku juga yakin dia punya rasa yang sama seperti aku. Aku hanya ingin menunggunya dan memerhatikannya dari jauh. Sesungguhnya aku ingin hidup dengannya. Jika tidak, mungkin aku akan berhenti menunggu ketika dia sudah menemukan pasangan hidupnya.”
“kalo kamu yakin dia tau perasaan kamu ke dia kenapa dia tetep diem? Apa pantes laki-laki seperti itu kamu tunggu nad? Udahlah...... oke kalau gitu aku bakal ngomong sama gaza tentang semua ini supaya gak semakin sia sia kamu membuang waktu kamu hanya untuk menunggu dia.” Nunu mulai kesal mendengarkan cerita nada yang terlalu rela menunggu gaza sampai 8 tahun.
“jangan nu, plis aku mohon. Sekarang aku tanya sama kamu, apakah ada orang yang merasa terganggu dengan apa yang aku lakukan ini? Apa ada yang merasa dirugikan? Enggak kan? Sebelum aku cerita semua ini ke kamu juga semuanya baik baik aja, gak ada yang ngerasa dirugikan. Aku yang merasakannya sendiri saja tak apa. Sudahlah, biarkan saja waktu yang menjawabnya.”
"kamu terlalu kuat hingga mampu menyimpan semuanya sendiri. Aku yakin jika kamu tak berujung dengan dia, pasti kakmu mendapatkan seseorang yang lebih dari dia yang lebih bisa melihat dan menganggap rasamu ada. Percayalah." ♥